Yogyakarta – Humas | Dosen memiliki tugas untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, salah satunya adalah penelitian. Dalam melaksanakan penelitian, bisa memakai metode penelitian kuantitatif, kualitatif, atau bisa dengan menggunakan keduanya yang dikenal dengan metode hibrid atau mix method. Metode yang dianggap bisa mengakomodir kekurangan metode kuantitatif dan kualitatif.

Guna memperkuat kapasitas dosen dalam melakukan penelitian, FEBI IAIN Salatiga menyelenggarakan Workshop Metodologi Penelitian Mix Method di Yogyakarta pada tanggal 25 – 27 Oktober 2021. Kegiatan ini diikuti oleh 50 orang dosen FEBI baik Dosen PNS, Dosen Tetap Non PNS dan Dosen Tidak Tetap.

Acara dibuka oleh Dekan FEBI IAIN Salatiga pada pukul 13.00 WIB. Dr. Anton Bawono, M.Si., Dekan FEBI IAIN Salatiga, mengatakan bahwa salah satu tujuan dari kegiatan ini adalah pengembangan pembelajaran berasal dari teori yang sudah dipelajari dan diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Terkadang karena kondisi tertentu teori tidak bisa diterapkan di kehidupan nyata. Gap antara teori dan kenyataan ini bisa digunakan untuk bahan penelitian yang nantinya bisa menjadi teori yang baru, menggantikan teori-teori yang tidak lagi relevan dengan kondisi dunia saat ini.

“Tuntutan SN-Dikti, Penelitian yang dihasilkan dalam di Perguruan Tinggi harus dapat diaplikasikan dalam kehidupan dan bisa menjadi bahan dalam pembelajaran di kelas.”, tegas Dekan. Alasan mengapa Workshop Metodologi Penelitian Mix Method dipilih karena penelitian di FEBI masih dominan dengan penelitian kuantitatif, sehingga diharapkan penelitian di FEBI nanti akan lebih bervariasi.

Selaku narasumber pada kegiatan workshop ini ialah Drs. Munrokhim Misanam, M.A.Ec., Ph.D. beliau merupakan dosen FEB Universitas Islam Indonesia yang juga aktif menjadi peneliti di berbagai instansi seperti Islamic Research Training Institute (IRTI), Islamic Development Bank (IDB) Jeddah Arab Saudi, Kementerian Pendidikan Nasional RI, dan Universitas Kebangsaan Malaysia. Dalam paparannya beliau menjelaskan tentang bagaimana melakukan penelitian dengan metode kombinasi ini.

Suasana semakin hidup ketika para peserta diberi kesempatan untuk bertanya oleh moderator. Beberapa peserta menanyakan berbagai hal berkaitan dengan metode mix method ini seperti apakah metode ini menarik bagi para reviewer jurnal internasional, bisakah metode ini digunakan untuk mahasiswa S1, bagaimana memulai menggunakan metode ini karena metode ini masih belum familier, dan sebagainya. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dijawab satu per satu oleh narasumber dengan lugas dan tuntas.

FEBI IAIN Salatiga memang tidak ingin cepat puas dan berhenti dalam berinovasi. Untuk mewujudkan visi FEBI yaitu “menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang unggul dan menjadi rujukan di Indonesia dalam pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat bagi terwujudnya masyarakat yang damai bermartabat pada tahun 2029” memang tidak mudah, perlu perjuangan dan dukungan dari seluruh keluarga besar FEBI IAIN Salatiga, salah satunya kegiatan penelitian baik yang dilakukan oleh dosen maupun mahasiswa. Dalam menggapai asa dan cita-cita memang Tuhan tidak pernah menjanjikan jalan itu akan mudah, namun Tuhan menjanjikan bahwa akan selalu bersama dengan orang-orang yang sabar dan memotivasi bahwa yang bisa mengubah nasib adalah diri kita sendiri. Semangat FEBI! (AHK)