Penguatan Kurikulum: FEBI Gelar Workshop Kurikulum Berbasis KKNI

Perguruan Tinggi merupakan lembaga yang sangat diharapkan perannya dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam upaya melakukan kualifikasi terhadap lulusan perguruan tinggi di Indonesia, pemerintah telah tebitkan Perpres No.8 tahun 2012 tentang kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang merupakan acuan dalam penyusunan pencapaian pembelajaran lulusan dari setiap jenjang penddidikan secara nasional. Menyikapi hal tersebut, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga gelar workshop kurikulum berbasis KKNI di Syariah Hotel Solo. Agenda workshop yang digelar selama dua hari tersebut mulai Jum’at-Sabtu, 20-21 Juli 2018, diikuti oleh semua dosen dan karyawan FEBI, dengan rangkaian acara mulai dari pembukaan workshop, materi terkait KKNI, koordinasi penguatan kurikulum tiap program studi, dan diakhiri dengan acara penutupan workshop.

Workshop dibuka langsung oleh Rektor IAIN Salatiga, didampingi oleh Dekan FEBI Dr. Anton Bawono, M.Si dan ketiga Wakil Dekan FEBI; Dr. Hikmah Endraswati, M.Si (wakil dekan bidang akademik), Dr. Faqih Nabhan, M.M (wakil dekan bidang administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan), Dr. Mochlasin, M.Ag (Wakil dekan bidan Kemahasiswaan dan kerjasama). Dalam sambutan pembukaannya, Rektor menyampaikan bahwa, “Salah satu fungsi pendidikan adalah fungsi preparatoris dan antisipatoris. Maksudnya, pendidik harus mampu menyiapkan peserta didik untuk menghadang zaman yang akan dihadapi peserta didik sepuluh tahun mendatang. Karena FEBI merupakan pusat inkubasi di bidang ekonomi dan perbankan, maka dari itu penyusun kurikulum harus berani dan mampu mendesain kurikulum berbasis KKNI untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia (MEA)”.

Dilanjut denga orasi ilmiah oleh Dekan FEBI, Dr. Anton Bawono, M.Si dalam orasinya, Dekan menyampaikan, “Kegiatan workshop merupakan bagian dari pelaksanaan kegiatan yang tertuang dalam RKAKL (Rancangan Kerja dan Anggaran Kemnetrian Agama/Lembaga) yang ada di FEBI. Kegiatan ini dilaksanakan dengan membentuk beberapa tim sidang komisi masing-masing prodi, guna mendiskusikan dan menyusun kurikulum yang dibutuhkan tiap-tiap prodi untuk mencetak lulusan yang militan, yang mampu menghadapi tantangan dan persaingan global”.

Workshop KKNI FEBI IAIN Salatiga kali ini mengundang Prof. Dr. Sutrisno, M.Ag (Wakil Rektor UIN Sunan Kalijaga). Dalam prolog sambutannya, ia menyampaikan bahwa, “Perubahan kurikulum tidak sebatas mengubah dokumen tertulis, tapi juga perubahan paradigma dosen, budaya akademik, dan fasilitas kampus yang merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran di kampus. Selain itu, sinergi dan komunikasi antar unit di level fakultas dan universitas harus terjalin baik, sehingga pembelajaran dan program Prodi, fakultas, dan universitas berjalan baik pula”.

Ia juga menyampaikan, bahwa Perubahan kurikulum bisa dilakukan dengan beragam cara, seperti jumlah mata kuliah (MK) dikurangi, nama MK diganti, dan sks MK ditambah atau dikurangi. Meski sudah dikurangi dan rata-rata 3 sks per-MK, jumlah MK di program S-1 masih banyak. Penyebabnya, satu dosen satu MK atau lebih, bukan team teaching seperti di S-2 atau S-3. Sehingga pernah terjadi suatu kasus, dalam satu semester, mahasiswa mendapat beban 12 MK (2 sks/MK) dengan 12 dosen pengampu. Maka dari itu, perlu adanya pengubahan dan penyusunan kembali kurikulum yang lebih efektif dan efisien.

Selain materi, untuk menghasilkan penyusunan kurikulum yang sesuai dengan KKNI, workshop tersebut juga diisi dengan diskusi kelompok yang berkaitan dengan Penyusunan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL), Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan review RPS berdasarkan KKNI antar masing-masing Program studi. (Rina)